Memperkenalkan diri mungkin adalah hal yang mudah. Namun dalam wawancara pekerjaan, perkenalan diri bisa menjadi hal yang sulit, mengingat perkenalan diri biasanya menjadi awalan dari pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Kita semua tentu ingin meninggalkan impresi pertama yang baik.
Memang, masing-masing wawancara pekerjaan memiliki format pertanyaan yang berbeda-beda. Akan tetapi, pertanyaan “tell us about yourself” hampir selalu digunakan di berbagai wawancara kerja. Kita harus dapat menguasai pertanyaan ini dan menceritakan diri kita dengan cukup.
Menyapa
Sebelum memasuki poin-poin perkenalan yang ingin disampaikan, mulai dengan menyapa. Sapaan formal dalam bahasa Inggris dapat berupa, “good morning/afternoon/evening (nama pewawancara)”, lalu dilanjutkan dengan berterima kasih pada kesempatan yang diberikan untuk ikut wawancara, misalnya dengan “I’d like to thank you for the opportunity given”
Nama dan Asal
Setelah menyapa, kita dapat berlanjut ke jawaban paling dasar: nama dan asal. Asal yang dimaksud dapat berupa domisili atau latar pekerjaan/pendidikan saat ini/sebelumnya. Dalam praktiknya, untuk berkenalan dengan menyebutkan asal domisili, kita dapat mengatakan, “my name is (nama), and I am from (domisili kota)”
Jika baru saja lulus dan masih berstatus sebagai fresh graduate, maka kita dapat mengatakan asal institusi tempat belajar, misalnya “my name is (nama), and I am a fresh graduate from (nama kampus).”
Jika sebelumnya sudah memiliki pekerjaan tertentu, terutama bila relevan dengan posisi yang dilamar saat ini, maka dapat mengatakan, “my name is (nama), and I previously worked in (nama perusahaan) as (jabatan).”
Detail tentang pencapaian
Bagian ini merupakan bagian opsional. Biasanya digunakan bisa sebelumnya menyebutkan asal pekerjaan. Detail pencapaian dari pekerjaan sebelumnya dapat dilengkapi dengan periode kerja dan data statistik. Dalam menyebutkan pencapaian, ada baiknya terdengar antusias, namun jangan sampai terlalu berlebihan. Pencapaian dapat disebutkan dengan, “I worked in (nama perusahaan) for XX years. I have been dealing with (bagian yang dikerjakan) since and was able to generate (pencapaian dalam statistik).”
Minat dan hobi
Khususnya untuk fresh graduate, memperkenalkan minat dan hobi dapat menjadi nilai plus untuk interviewer karena dapat membantu mereka mengenal kita secara lebih personal. Karena biasanya, latar pekerjaan dan pendidikan tidak selalu selaras dengan minat dan hobi. Minat dan hobi juga dapat diikuti dengan pencapaian atau hal-hal terkait yang sudah pernah dijalani, misalnya dengan mengatakan, “I have a passion for (bidang yang diminati), and that’s why I (hal yang pernah dilakukan atau pencapaian berkaitan dengan minat).”
Penutupan
Penutupan wawancara harus diisi dengan pernyataan yang dapat diingat oleh pewawancara. Kita dapat mengisi bagian penutupan dengan motivasi yang membuat kita memutuskan untuk melamar, misalnya dengan menjelaskan bahwa posisi yang dilamar sesuai dengan goal/latar kita, atau dengan mengatakan bahwa posisi yang dilamar adalah posisi yang menarik dan bahwa kita siap untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan ditemui di posisi tersebut.
Tambahkan pula gambaran yang akan kita lakukan kedepannya dalam posisi yang dilamar, sehingga pelamar dapat diyakinkan bahwa kita adalah aset yang berguna untuk perusahaan.
Contoh :
“I applied for (posisi yang dilamar) because it fits my career goal. By applying for this position, I wish to (hal yang ingin dilakukan kedepannya)”
Tambahkan pula konklusi dari seluruh perkenalan dengan mengatakan, “thank you, that’s all about me.”
Contoh perkenalan dari awal sampai akhir:
“Good morning, Mr. Luke. I’d like to thank you for the opportunity given. My name is Cindy and I’m a fresh graduate from Extra University, majoring in Geography. I have a passion for journalism, and that’s why I took an internship opportunity to become a freelance writer in Tom Media before. I grasped the learned techniques well and want to further strengthen my knowledge and skills as a content writer in this company. Thank you, that’s all about me.”